MINSK - Polis Ukraine membuang tiga orang aktivis feminis kerana melakukan aksi protes tanpa pakaian. Para aktivis itu melakukan aksinya di Ibu Kota Belarusia, Minsk dan pada saat itulah mereka ditangkap.
Para aktivis mengatakan, mata mereka ditutup ketika ditangkap, mereka pun dibawa ke hutan dan disiram dengan minyak. Polis juga dikhabarkan memotong rambutnya dengan pisau dan mengancam akan membakarnya. Para aktivis itu akhirnya melarikan diri ke sebuah desa kecil.
Aktivis perempuan itu tengah memperingati 1 tahun aksi protes pemilihan umum Belarusia dan mengecam Presiden Alexander Lukashenko. Namun, mereka melakukan aksinya tanpa mengenakan pakaian. Menurut informasi dari beberapa situs internet, para aktivis itu cuba untuk mempersatukan perempuan muda di bawah aspek sosial, intelektual, dan budaya. Demikian seperti diberitakan Daily Mail, Rabu (21/12/2011).
Kedutaan Besar Ukraine di Minsk menolak dakwaan para aktivis itu, namun para diplomat tetap akan melakukan penyelidikan terhadap kes ini.
Juru bicara polis Belarusia juga menolak untuk memberi komen lebih lanjut. Dirinya hanya mengatakan, tindakan dari para aktivis perempuan itu adalah sebuah provokasi. Perempuan-perempuan itu juga menuntut pembebasan dari sejumlah tahanan politik. Sebanyak enam jurnalis juga dikhabarkan ditangkap kerana meliput aksi protes itu.
Pemilihan umum Belarus juga kerap dikecam oleh para oposisi kerana mereka menganggap pemilihan umum itu tidak demokratis. Pada Desember 2010 lalu, protes terhadap pemilihan umum Belarus pecah dan polis dikerahkan untuk mengamankan situasi.
Banyak pengamat yang menganggap, Lukashenko yang mendapatkan 80 peratus suara dalam pemilihan umum melakukan kecurangan. Peristiwa itu juga cukup mendapat kecaman keras dari Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropah (OSCE).
Para aktivis mengatakan, mata mereka ditutup ketika ditangkap, mereka pun dibawa ke hutan dan disiram dengan minyak. Polis juga dikhabarkan memotong rambutnya dengan pisau dan mengancam akan membakarnya. Para aktivis itu akhirnya melarikan diri ke sebuah desa kecil.
Aktivis perempuan itu tengah memperingati 1 tahun aksi protes pemilihan umum Belarusia dan mengecam Presiden Alexander Lukashenko. Namun, mereka melakukan aksinya tanpa mengenakan pakaian. Menurut informasi dari beberapa situs internet, para aktivis itu cuba untuk mempersatukan perempuan muda di bawah aspek sosial, intelektual, dan budaya. Demikian seperti diberitakan Daily Mail, Rabu (21/12/2011).
Kedutaan Besar Ukraine di Minsk menolak dakwaan para aktivis itu, namun para diplomat tetap akan melakukan penyelidikan terhadap kes ini.
Juru bicara polis Belarusia juga menolak untuk memberi komen lebih lanjut. Dirinya hanya mengatakan, tindakan dari para aktivis perempuan itu adalah sebuah provokasi. Perempuan-perempuan itu juga menuntut pembebasan dari sejumlah tahanan politik. Sebanyak enam jurnalis juga dikhabarkan ditangkap kerana meliput aksi protes itu.
Pemilihan umum Belarus juga kerap dikecam oleh para oposisi kerana mereka menganggap pemilihan umum itu tidak demokratis. Pada Desember 2010 lalu, protes terhadap pemilihan umum Belarus pecah dan polis dikerahkan untuk mengamankan situasi.
Banyak pengamat yang menganggap, Lukashenko yang mendapatkan 80 peratus suara dalam pemilihan umum melakukan kecurangan. Peristiwa itu juga cukup mendapat kecaman keras dari Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropah (OSCE).
No comments:
Post a Comment